IKAN KECIL

IKAN KECIL


Ilustrasi Ikan Mencari Lautan, sumber; kas-kus.id
'Maaf, kawan,' 
 kata seekor ikan laut kepada seekor ikan lain.
'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Di manakah saya dapat menemukan laut? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja!'
'Laut,' kata ikan yang lebih tua, 'adalah tempat engkau berenang sekarang ini.'
'Ha? Ini hanya air saja! Yang kucari adalah laut,' sangkal ikan yang muda. Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.
Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sanyasi.[01] 
Ia pun berbicara dalam bahasa sanyasi: 'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada. Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun, dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'
'Apakah engkau telah menemukanNya?' tanya sang Guru.
'Aku menipu diri, aku pendusta, kalau aku menjawab 'Ya'. Belum, aku belum menemukanNya. Bapak sudah?'
Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya?
Cahaya keemasan matahari senja menembus celah-celah kamar. Ratusan burung gereja beterbangan dari sebuah pohon beringin di luar sambil berkicau riang. Samar-samar terdengar deru kendaraan di jalan raya. Seekor nyamuk berdengung di dekat telinga, memberi pertanda siap menggigit ... Namun demikian, orang itu masih tetap duduk tepekur dan berkata, bahwa ia belum menemukan Tuhan dan masih mencari-cariNya.
Sesudah menunggu sejenak, ia pun meninggalkan sang Guru dengan perasaan kecewa. Ia pergi mencariNya di tempat lain.
***
Ikan kecil, berhentilah mencari! Tidak ada yang perlu dicari. Heninglah sebentar, bukalah matamu dan lihatlah! Engkau tak mungkin lagi keliru.
Catatan:
01: Sanyasi = seorang Hindu yang telah meninggalkan segala urusan dunia (sanyasa, Hindu) untuk mencari Yang-Ilahi saja.



Sumber :
Burung Berkicau,
Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka,
Cetakan 7, 1994

Read more ...

KEROHANIAN SEJATI

KEROHANIAN


Ilustrasi Kerohanian Sejati: Menerangi, sumber: di sini
 
Sang Guru ditanya: 'Apakah kerohanian itu?'
Jawabnya: 
'Kerohanian yang sejati adalah kerohanian yang yang berhasil membuat orang melakukan perubahan hati.'
 
'Tetapi kalau saya memakai cara lama yang diwariskan para Guru terdahulu, bukankah itu kerohanian juga?'
 
'Bukan kerohanian kalau tidak berfungsi mengubah dirimu. Selimut sudah bukan selimut lagi kalau tidak menghangatkan tubuhmu.'
 
'Jadi, kerohanian itu berubah?'
 
'Manusia berubah, demikian pula kebutuhannya. Maka apa yang dulu dianggap kerohanian suatu ketika bukan kerohanian lagi. Apa yang disebut kerohanian tidak lain daripada cerita tentang metode masa lampau.'
 
Potonglah pakaian sesuai dengan pemakainya. Jangan memotong orang sesuai dengan pakaiannya.
 
 
Sumber :
Burung Berkicau,
Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka,
Cetakan 7, 1994
Read more ...